Mengerikan juga kalo tahu teror di Indonesia selama ini itu seperti proyek saja, tinggal buat proposal, duit cair maka duorrr!!!!. kayaknya teror tak lagi masalah jihad, melainkan masalah bisnis. bisnis teroris atau bisa jadi bisnis pariwisata di Indonesia yang sedang terancam. barangkali ada pihak lain yang iri terhadap larisnya bisnis pariwisata di Indonesia. maka untuk menguranginya, ya ditakut-takuti tamunya, jadinya sepi. toh nggak sepi-sepi.
Barangkali nggak beda dengan proyek pemodal di negara kita, dengan alasan ketertiban, para Pedagang kaki lima (PKL) digusur, intinya apa; karena selama ini PKL laris manis, jadinya mall-mall, atau restoran kurang laku. jadinya supaya restorannya laku, ya yang kecil diberantas, yang buat proposal ya satpol pp, padahal kepada satpol pp juga para pedagang membayar upeti, bukan pada pemerintah.
Makanya tak heran sekarang ini satpol pp menjadi terror bagi para PKL, sedikit-sedikit digusur, kalo nggak digusur dipungli, toh tetap ada saja para PKL kita ini. padahal PKL ini adalah pokok kekuatan perekonomian pemerintah.
Pariwisata dan PKL merupakan dua kekuatan ekonomi negara. tapi mengapa hanya pariwisata yang selalu diutamakan untuk diselamatkan dari teror, mengapa PKL malah diteror.
harusnya pemerintah membuat kebijakan khusus untuk menangani PKL yang makin lama tambah banyak, kan malah banyak jika tambah banyak, jadinya penduduk kan punya pekerjaan. bukankah ugas pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya, bukan pejabatnya.
No comments:
Post a Comment